Rabu, 25 November 2009

KEMUNGKARAN DALAM BERSEDEKAH

       SHODAQOH SUNNAH
1.    SHODAQOH PADA HAL ANAK DAN ISTRI TERLANTAR / TIDAK MAMPU MEMBAYAR HUTANG
Santri:
          Pak kiyai kami sering menjumpai orang orang punya hutang atau punya kebutuhan keluarga, tetapi tidak bisa memenuhinya, anehnya mereka malah memberi shodaqoh pada lembaga / orang lain, ada kemungkinan mereka itu gengsi manakala tidak memberi shodaqoh lalu bagaimana hukumnya shodaqoh dalam posisi seperti itu ?.
Kiyai:
          Anak anakku yang tersayang ! shodaqoh dalam posisi seperti itu hukumnya haram karena kita harus mengutamakan menghindari mafsadah dari pada mencari kebaikan. Dalam qo`idah fiqhiyyah  Imam Syafii mengatakan
درء المفاسد مقدم على جلب المصالح
Artinya:
             

Menghindari mafsadah itu lebih di utamakan dari pada mencari kebaikan
Dan dalam kitab I`ANATUTTHOLIBIN juz 2 halamam 213 di sebutkan :
وعبارته : لا يسن التصدق بما يحتاجه بل يحرم بما يحتاج اليه لنفقة ومؤنة من تلزمه نفقته يومه وليلته اولوفاء دينه ولو مؤجلا وان لم يطلب منه ما لم يغلب على ظنه حصوله من جهة اخرى ظاهرة لان الواجب لايجوز تركه لسنة
Artinya:
            
             Tidak di sunnahkan memberi shodaqoh dengan sesuatu yang di butuhkan untuk kepentingan pribadinya (bukan kepentingan yang berlebih lebihan) bahkan hukumnya haram kalau harta itu adalah satu satunya harta yang di butuhkan untuk membiayai orang yang menjadi tanggungannya pada hari itu dan malam itu atau untuk membayar hutang hutangnya sekalipun harus dengan cara mengkridit dan sekalipun tidak di tagih selama menurut dugaannya dia tidak mendapatkan harta selain itu karena sesuatu yang wajib tidak boleh di tinggalkan hanya untuk sesuatu yang sunnah.

2 . SHODAQOH DI MASJID
Santri:
             Pak kiyai kami mau bertanya bagai mana hukumnya memberikan shodaqoh di masjid  pada seseorang / pada siapapun ?.
Kiyai :
             Menurut  saya hukumnya Makruh  sebab masjid bukan tempat transaksi maliyah melainkan tempat beribadah utamanya untuk sholat. dan saya memahami dari pernyataan Rosulullah Saw. Para sahabat nabi  para Ulama` semua menyatakan tidak suka misalnya ;

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
من سمع رجلا ينشد ضالة في المسجد فليقل لا ردها
الله عليك فان المساجد لم تبن لهذا
Artinya

 Rosulullah Saw. Bersabda Siapa yang mendengar orang laki laki mencari barangnya yang hilang maka sebaiknya berkata mudah-mudahan Allah tidak mengembalikannya padamu karena masjid masjid di bangun bukan untuk itu.
قال ابن مسعود رضي الله عنه:
اذا سال الرجل في المسجد فقد استحق ان لا يعطى واذا  سال على القران فلا تعطوه

Artinya
          
             Shahabat Ibnu Mas`ud ra.. berkata bila mana ada orang laki-laki meminta di masjid maka berhak tidak di beri dan bila ada orang memintak upah bacaan Al-qur`an maka jangan kalian beri.
 وقال الشيخ حسين المغربي مفتي مكة المكرمة في كتابه قرة العين بفتاوي علماء الحرمين. سئل الشيخ علي الاجهوري عن السؤال في المسجد فاجاب بانه ينهى عنه وينهى عن اعطاء السائل فيه.
Artinya
            Dan  Syekh  husen  Al-Maghrobiy seorang Mufti di Makkah Almukarromah berkata dalam kitabnya QURROTIL AIN BI FATAWI ULAMAIL HAROMAIN” berkata Syekh Ali Al Ujhuri pernah di Tanya tentang meminta minta di Masjid maka beliau menjawab tidak boleh dan tidak boleh pula memberinya di masjid.

 وقال الشيخ نووي البنتنى في كاشفة السجا ص 31
لاينبغي التصدق في المسجد ويلزم من رأه الانكار عليه ومنعه.
Artinya
            Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab “KASYIFATISSYAJA” halaman 31 berkata tidak baik (makruh ) memberikan shodaqoh di masjid dan wajib bagi orang yang melihatnya mengingkarinya serta mencegahnya

2 komentar:

  1. maaf dalam terjemahan hadits tadi ternyata ada ketikan yang kurang maksudnya adalah mencari barang hilang di masjid.

    BalasHapus
  2. Maaf pak kiyai knapa itu yanbagi jadi makruh,,,apa qorinah yg mengarah ke situ,,,di karnakan di fawaidul makiyyah,,,lfad layanbagi ihtimal hurmah dan karohah,,

    BalasHapus